KonekFood, KENDARI -Katumu atau Kadampi, makanan khas yang dimiliki oleh masyarakat Muna di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), telah diwariskan secara turun-temurun.
Makanan yang terbuat dari jagung tua memiliki tekstur yang padat dan lembut.
Kadampi juga dikenal sebagai Katumbu karena cara pembuatannya yang dilakukan dengan menumbuk.
Biji jagung tua dihancurkan hingga menjadi halus.
Kadampi dibungkus dengan kulit jagung kemudian dimasak dengan cara dikukus.
Memiliki rasa manis alami dari jagung.
Sedikit rasa gurih dari santan kelapa.
Membuat Kadampi sebagai makanan pokok pengganti beras.
Sesuai disajikan dengan lauk yang lebih asin dan gurih.
Namun terdapat pula Kadampi atau Katumbu yang dibuat dari jagung muda.
Ditambahkan gula aren, serta dibungkus dengan kulit jagung.
Rasanya lebih manis.
Namanya berubah menjadi Katumbu Gula.
Maka camilan khas yang juga lezat disantap sambil menikmati teh.
Sejarah Kadampi atau Katumbu Muna
Kadampi yang dikenal juga sebagai Katumbu telah ada sejak zaman dahulu.
Bahkan dikabarkan telah berusia ratusan tahun.
Kadampi sering disajikan dalam setiap acara adat maupun upacara keagamaan.
Seperti acara pernikahan hingga bulan suci Ramadhan.
Membuatnya bernilai tinggi pada masa itu.
Wa Ode Nanga (80), penduduk Muna menceritakan bagaimana nenek moyang dulu memproses dan menyajikan Kadampi.

"Makanan yang selalu hadir dalam berbagai acara. Mulai dari pernikahan, acara membaca haroa, di bulan suci Ramadhan hingga di tempat duka," katanya kepada KonekFood, Senin (28/7/2025).
Masyarakat sering menggunakannya sebagai makanan pokok alternatif dari beras.
Karena pada masa itu tanaman padi sulit berkembang atau pengembangannya terbatas.
Petani padi tetap menghadapi kesulitan atau jumlahnya sedikit, berbeda dengan saat ini.
Sebagian besar penduduk pada masa itu masih menanam jagung.
Sehingga Kadampi tidak sulit dibuat dan diperoleh.
Prosesnya sejak dahulu hingga saat ini masih dilakukan secara tradisional, yaitu dengan menghaluskan biji jagung dan memasaknya.
Dulunya masyarakat Muna hanya mampu memanfaatkan katumbu (kayu tua yang dibentuk menyerupai perahu) beserta alat penumbuknya.
Namun kini olahan kadampi sudah tergolong mudah.
Mengingat telah tersedia mesin penggiling khusus yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sehingga proses pembuatannya lebih cepat dan menghemat tenaga.
Sekarang masyarakat tidak perlu menunggu acara adat atau hari keagamaan untuk menikmati Kadampi.
Kadampi saat ini dapat dinikmati kapan saja karena proses pembuatannya yang sederhana dan bahan dasarnya yang melimpah.
Namun, jika tidak ingin repot dalam membuatnya, saat ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional, sehingga lebih mudah ditemukan.
Harganya murah, terdapat penawaran Rp5 ribu untuk 3 bungkus Kadampi, serta Rp10 ribu juga mendapatkan 3 bungkus.
Maka jangan lupa mencoba Kadampi saat mengunjungi pulau Muna di Sulawesi Tenggara.
Tidak lengkap rasanya, jika tidak mencoba Kadampi atau Katumbu serta Katumbu Gula di Muna.
Cara Membuat Kadampi atau Katumbu
Bahan
- Jagung Tua
- Santan
- Air
- Penumbuk/penggiling
- Kulit jagung untuk membungkus
Proses Pembuatan Kadampi
Wa Ode Naga (60), penduduk Muna yang ditemui KonekFood, menceritakan cara pembuatan Kadampi atau Katumbu jagung tua.
Pertama-tama, biji jagung yang tua terlebih dahulu dimasak hingga setengah matang, lalu diangkat dan dikeringkan, selanjutnya dihaluskan.
Setelah itu, untuk membuatnya lebih halus, biasanya dituangkan air secukupnya lalu diaduk hingga merata.
Kemudian biji jagung itu dibungkus menggunakan kulit jagung yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kata Wa Ode Naga, Kadampi atau Katumbu dalam proses pengolahannya untuk memperkaya rasa dapat ditambahkan dengan santan kelapa.
Kadampi atau Katumbu yang dimasak dengan cara dikukus memerlukan waktu yang cukup lama.
"Memakan waktu cukup lama jika kita memasak Katumbu, sekitar sejam lebih," kata Wa Ode Naga baru-baru ini.(*)
(KonekFood/Sawal)
Comments
Post a Comment