Di tengah perubahan yang pesat dalam dunia kuliner, para pelaku industri tidak hanya dituntut untuk mahir dalam memasak. Mereka juga perlu peka terhadap preferensi konsumen, mampu beradaptasi dengan tantangan global, serta mampu menciptakan pengalaman makan yang mengesankan. Untuk menghadapi tantangan ini, Unilever Food Solutions (UFS) Indonesia secara resmi meluncurkan "Future Menu 2025" pada hari Kamis (17/07), sebuah panduan tren kuliner masa depan yang dibuat untuk memberikan arahan strategis bagi para Chef dan pengusaha kuliner di Indonesia.
Setelah diluncurkan secara regional di Bangkok, kini giliran Indonesia menjadi tempat utama dalam peluncuran panduan ini. Dengan semangat "Hadirkan Cita Rasa Juara", Future Menu 2025 tidak hanya mengungkap tren global yang sedang populer, tetapi juga menyajikannya dalam konteks lokal—termasuk inspirasi resep, teknik memasak, serta strategi bisnis yang bisa langsung diimplementasikan. Empat tren utama yang disajikan bukan sekadar prediksi, melainkan hasil riset mendalam dan kolaborasi dengan ribuan profesional kuliner dari berbagai belahan dunia.
1. Makanan Jalan yang Berkelas: Rasa Kaki Lima yang Berkembang
Di tengah kejayaan restoran modern, makanan kaki lima tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia—bukti nyata bahwa hampir 8 dari 10 orang lebih memilih street food ketika makan di luar. Melalui trenStreet Food Couture, UFS mendorong para chefuntuk mengubah makanan kaki lima menjadi hidangan mewah—tanpa kehilangan ciri khasnya. Teknik memasak yang lebih akurat, bahan berkualitas, dan tampilan penyajian yang menarik menjadi kunci agar street food bisa terlihat menarik di panggung restoran kontemporer.
2. Akar Kuliner: Warisan rasa yang dihidupkan kembali
Di tengah maraknya makanan instan dan perkembangan global, muncul keinginan akan rasa-rasa asli yang memiliki latar belakang sejarah yang kaya.Culinary Rootsyaitu undangan untuk kembali kepada akar budaya kuliner Indonesia. Bumbu lokal, resep leluhur, serta teknik memasak tradisional mendapat tempat utama.
Tren ini tidak hanya sekadar mengingat masa lalu, tetapi juga strategi untuk mempertahankan relevansi warisan kuliner agar tetap hidup di masa depan, khususnya melalui pendekatan inovatif yang tetap menghargai nilai budaya. Pengalaman ini terasa unik, karena Popbela berkesempatan mencoba empat hidangan yang terinspirasi dari Culinary Roots, seperti Sate Burung Kediri, Gohu Ikan Haruan, Se’i Kerbau, dan Asinan Buah Bogor.
3. Masakan Tanpa Batas: Menjelajahi Rasa Tanpa Batasan
Globalisasi mendorong penjelajahan rasa ke tingkat yang lebih dalam, sehingga konsumen semakin terbuka terhadap pengalaman kuliner dari berbagai budaya sambil tetap mempertahankan cita rasa asli. TrenBorderless Cuisinesebagai ruang eksplorasi bagi para Chef untuk menggabungkan inspirasi dari berbagai belahan dunia dalam satu hidangan—bayangkan teknik Jepang yang bersatu dengan bumbu khas Minang, atau rempah India yang disesuaikan dengan sentuhan Mediterania. Kombinasi ini bukan hanya percobaan, tetapi juga strategi bisnis yang mampu menarik konsumen yang mencari pengalaman baru.
4. Desain Dapur: Makan menjadi lebih personal dan bermakna
Bagi kalangan muda, terutama Gen Z, makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga mencerminkan gaya hidup. TrenDiner Designedmengajak pelaku kuliner menciptakan pengalaman makan yang unik dan menyeluruh. Mulai dari menu yang dapat disesuaikan, kisah di balik hidangan, hingga penampilan yangInstagrammable, semuanya dirancang agar pelanggan merasa menjadi bagian dari kisah kuliner tersebut. Tren ini memberikan kesempatan besar untuk menciptakan kesetiaan pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Menghidupkan tren melalui inovasi, persaingan, dan kerja sama
Untuk memastikan tren-tren ini tidak hanya menjadi topik pembicaraan, UFS Indonesia mengadakan lomba masak online selama bulan Juli hingga Agustus 2025. Para Chef dan pengusaha kuliner diundang untuk menciptakan hidangan kreatif yang terinspirasi dari empat tren utama. Lomba ini tidak hanya menawarkan hadiah jutaan rupiah, tetapi juga menjadi ajang pamer keterampilan yang dinilai langsung oleh para Chef ternama seperti Ronald Tokilov dan Gun Gun Handayana.
Tidak hanya itu, UFS juga bekerja sama dengan restoran terkenal di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bali, untuk menyajikan hidangan khusus yang bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Future Menu 2025 bukan sekadar panduan yang tertulis, tetapi sebuah tindakan nyata yang siap membawa perubahan di dapur-dapur Indonesia.
Data mengenai tren kuliner tersedia dalam E-Book Future Menu 2025.
Dengan semangat kerja sama dan kreativitas, UFS Indonesia tidak hanya berkomitmen menyediakan produk berkualitas, tetapi juga menjadi mitra strategis yang mendukung pelaku usaha kuliner menghadapi tantangan di masa depan. Future Menu 2025 menunjukkan bahwa penyesuaian terhadap perubahan bukan hanya wajib, tapi juga bisa menjadi kesempatan untuk berkembang lebih tangguh dan kompetitif.
E-bookMenu Masa Depan 2025 kini telah tersedia dan bisa diakses oleh masyarakat melalui situs resmi UFS Indonesia, yaituhttps://www.unileverfoodsolutions.co.id. Bagi siapa saja yang terlibat dalam dunia kuliner—mulai dari Chef profesional hingga pemilik warung kecil—buku ini dapat menjadi sumber inspirasi, strategi, serta bahan bakar untuk terus menciptakan rasa yang luar biasa di tengah tantangan masa kini.
Enak Berusia 9: Perjalanan Rasa dan Kreativitas Menuju "9row & 9low" 7 Makanan Khas Bandung yang Sedang Viral Tahun 2025 yang Harus Kamu Coba! 9 Tempat Makan Keluarga di Jakarta yang Terkenal, Mana yang Jadi Favoritmu?
Comments
Post a Comment