
Perusahaan milik negara, Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, secara terus-menerus melaksanakan berbagai program pemberdayaan kepada petani di sekitar area operasionalnya. Tindakan ini merupakan dukungan nyata dalam mendukung program swasembada pangan yang dijalankan pemerintah.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Pria Utama, menyampaikan bahwa kemandirian pangan menjadi isu yang semakin penting di tengah ketidakpastian global. Sebuah negara perlu mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya sendiri tanpa terlalu bergantung pada pasokan dari luar negeri.
Selain memastikan ketersediaan gizi bagi masyarakat, swasembada pangan juga mampu mengurangi pengeluaran devisa serta menjaga kestabilan harga di dalam negeri.
Namun, tantangan dalam mencapai kemandirian pangan di Indonesia tidaklah mudah. Perubahan iklim, keterbatasan lahan, akses terhadap teknologi, serta kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian merupakan masalah yang harus diselesaikan secara menyeluruh.
MIND ID berkomitmen melaksanakan program pembinaan yang mendorong para petani menjadi lebih mandiri dan mampu berkontribusi terhadap visi pemerintah dalam mencapai kemandirian pangan.
"Ketahanan pangan adalah visi bersama pemerintah. Seluruh Grup MIND ID berkomitmen mendukung inisiatif ini dengan berbagai kebijakan yang tepat sasaran untuk para petani di sekitar area tambang," katanya.
Laki-laki tersebut menjelaskan bahwa di Halmahera Timur, Maluku Utara, ANTAM menghadirkan Kebun Tani Harmoni, sebuah inisiatif yang mengubah lahan tidak subur menjadi kebun buah-buahan. Program ini telah melibatkan lebih dari 50 penduduk yang sebelumnya belum memiliki kemampuan bertani.
Dengan pendekatan partisipatif dan bimbingan teknis, para petani kini menanam berbagai jenis komoditas seperti jagung, terong, kangkung, sawi, kacang tanah, kacang panjang, pare, tomat, cabai, labu, ubi kayu, ubi jalar, keladi, bengkuang, dan semangka. Hasil panen tidak hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga digunakan sebagai pasokan bagi wilayah sekitarnya.
Di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, PT Bukit Asam menjalankan sistem pompa irigasi pertanian yang berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sehingga memberikan pasokan air bersih dan stabil kepada lebih dari 1.100 petani. Keberadaan infrastruktur ini memudahkan para petani untuk menanam secara teratur dan meningkatkan hasil panen, sekaligus mendorong perkembangan ekonomi di wilayah desa.
Bukit Asam juga mengelola program ternak itik petelur di Desa Tegal Rejo, Kabupaten Muara Enim. Dengan jumlah total yang dikelola mencapai 500 ekor itik, para peserta program ini mampu menghasilkan lebih dari Rp5 juta setiap bulan, melebihi batas upah minimum regional di daerah tersebut.
Di Morowali, Sulawesi Tengah, PT Vale Indonesia memberdayakan 44 petani padi di enam desa dengan luas lahan mencapai 11,03 hektar. Petani tersebut menerapkan sistem budidaya padi organik tanpa penggunaan bahan kimia sintetis, dan telah menghasilkan sebanyak 8.500 kilogram beras, sebagian besar dari hasil panen ini memiliki sertifikat organik dari INOFICE.
Menggunakan metode ini, tingkat produktivitas petani meningkat secara signifikan, mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan metode tradisional, sambil tetap mempertahankan keberlanjutan ekosistem.
Laki-laki menekankan bahwa seluruh program pemberdayaan petani di Grup MIND ID dimulai dengan identifikasi kebutuhan masyarakat setempat, dilanjutkan dengan pelatihan, pendampingan, hingga pengembangan akses pasar. Dengan pendekatan evaluasi berbasis SROI (Social Return on Investment), MIND ID memastikan bahwa dampak yang dihasilkan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Kami percaya bahwa swasembada pangan merupakan visi yang bisa diwujudkan. MIND ID hadir dengan berbagai program yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan setiap daerah agar memberikan kontribusi terbaik,” tutupnya.
Comments
Post a Comment