
Liputan Jurnalis Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
KonekFood, MALANG- Olimpiade Vokasi Indonesia (Olivia) yang ke-10 tahun 2025 kembali diadakan. Kali ini, Universitas Brawijaya (UB) Malang ditunjuk sebagai penyelenggara, pada hari Rabu (30/7/2025).
Acara penting bagi mahasiswa Vokasi ini diikuti oleh 400 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Di mana setiap kelompok terdiri dari 3-5 mahasiswa yang berlomba dalam 7 kategori dan 24 cabang perlombaan.
Peluang untuk berlaga di Olimpiade Vokasi tidak ingin dilewatkan oleh Rizky Amalia, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sudah jauh-jauh datang dari Makassar, ia berharap mendapatkan hasil terbaik dalam acara ini.
Secara kebetulan ini adalah pertama kalinya UNM ikut serta dalam ajang Olivia,
"Kami tiga orang ini yang mewakili, semoga bisa mendapatkan hasil yang baik," katanya.
Sebagai mahasiswa program D4 Teknik Kuliner, ia akan berlaga dalam kompetisi pariwisata dan perhotelan.
Mereka akan mengembangkan inovasi masakan tradisional yang disesuaikan dengan zaman modern.
"Maka kami akan membuat jenis kue yang mirip dengan puff pastry, atau bentuk lainnya," katanya.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa semester lima ini sebelum mempersembahkan karyanya.
Karena Malang menjadi tuan rumah, Rizky mengambil inisiatif untuk membuat kue dengan bahan dasar apel Malang.
Harapan kami resep ini dapat memberikan kontribusi dalam mencapai prestasi di Olimpiade Vokasi 2025.
Pasti kami ingin menang, tetapi kami tidak terlalu mengharapkan,
"Yang terpenting adalah kami memperoleh pengalaman, karena melalui keikutsertaan ini kami sebagai mahasiswa bisa lebih bersemangat dan termotivasi dalam mengembangkan inovasi," katanya.
Sementara itu, Kegiatan Olivia 2025 ini diinisiasi oleh Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Seluruh Indonesia.
Mereka mempercayai UB sebagai penyelenggara karena catatan dan kemampuannya yang dianggap layak.
UB diandalkan sebagai tuan rumah Olivia tahun ini setelah sebelumnya mengirimkan jumlah delegasi terbanyak dalam Olivia IX di Makassar,
"Ini menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan vokasi di UB," kata Dekan Fakultas Vokasi UB Mukhammad Kholid Mawardi, Ph.D.
Sebanyak 1.043 usulan dari mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia telah diterima sejak tahap seleksi awal.
Setelah melalui proses penilaian oleh dewan juri, sebanyak 400 tim peserta finalis akhirnya terpilih dan hadir langsung di kampus UB untuk mempersembahkan karya mereka dalam 24 cabang lomba yang dibagi ke dalam 7 kategori.
Kegiatan-kegiatan dalam Olivia 2025 meliputi berbagai macam bidang.
Mulai dari sektor kreatif seperti desain digital dan masakan, hingga bidang teknologi seperti pengembangan perangkat lunak dan perlindungan siber (cyber security).
Beberapa cabang lomba juga menargetkan sektor hospitality serta pertanian modern (urban farming).
Mawardi mengatakan bahwa sebagian besar peserta merupakan mahasiswa Generasi Z yang penuh dengan ide-ide baru dan kreatif.
"Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis, tetapi juga memberikan jawaban terhadap tantangan pembangunan yang berkelanjutan," katanya.
Seluruh lomba diadakan di berbagai lokasi di area kampus UB, mulai dari Gedung Fakultas Vokasi, FIB, Filkom, FTP, hingga kampus 2 yang berada di kawasan Dieng.
Menariknya, pencapaian dan hasil yang diraih oleh Olivia pada kesempatan ini akan disimpan dalam sistem basis data Belmawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai indikator kinerja utama (IKU) bagi universitas masing-masing.
Hal ini menjadikan Olivia sebagai sarana yang penting tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi lembaga pendidikan vokasi.
Sebagai tuan rumah, Fakultas Vokasi UB mengirimkan 21 tim peserta final dari 24 cabang lomba.
"Kami berharap mampu mencapai prestasi serta menjadi penyelenggara yang berhasil dan membanggakan," ujar Mawardi.
Perhelatan Olivia yang ke-10 direncanakan selesai pada hari Kamis, 31 Juli 2025, dengan pengumuman pemenang yang dilaksanakan di sore hari di area kampus UB.
Diinginkan Olivia mampu memperkuat posisi pendidikan vokasi sebagai pelopor dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul yang siap digunakan dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Data nasional mengungkapkan bahwa 80 persen lulusan pendidikan vokasi di Indonesia langsung diterima oleh sektor industri,
"Hal ini menunjukkan kekuatan keterkaitan antara pendidikan vokasi dan dunia kerja," tegasnya.
Comments
Post a Comment