
Namun, jika diperhatikan secara cermat, terdapat dua dunia yang saling berdampingan di meja-meja tersebut: satu milik generasi baby boomer, dan yang lainnya milik Gen Z.
Perbedaan mereka bukan hanya terletak pada pilihan menu atau cara memesan makanan, tetapi juga pada nilai-nilai yang lebih mendalam. Mengenai kenyamanan, kebersihan, etika, bahkan identitas pribadi.
Dikutip dari VegOut, berikut ini sepuluh perbedaan yang paling menonjol di restoran antara generasi boomer dan generasi Z beserta makna tersembunyi di baliknya.
1. Menu: Kertas dibanding Kode QR
Boomer masih menikmati pengalaman membuka menu fisik seperti membaca buku cerita kecil. Gen Z? Langsung memindai kotak hitam-putih dan menggulir layar.
Berdasarkan survei FoodBytes 2024, sebanyak 68% generasi Z menyukai penggunaan kode QR, sementara hanya 22% dari generasi boomer yang melakukannya.
Bagi generasi Boomer, ini menunjukkan nilai kenyamanan dan kebiasaan. Menu dalam bentuk kertas terasa lebih dapat dipercaya dan tidak memerlukan koneksi WiFi.
Sementara bagi Gen Z, yang menjadi fokus adalah efisiensi dan kebersihan. Informasi digital lebih cepat, selalu terkini, serta bebas dari noda saus tomat.
2. Gaya Pesanan: Berbicara dengan Pelayan vs Klik Secara Rahasia
Pemuda zaman dulu suka bertanya, "Apa makanan kesukaanmu?" kepada pelayan. Sementara generasi Z biasanya memesan melalui aplikasi, lengkap dengan tingkat kepedasan dan jumlah es yang diinginkan.
Bagi generasi Boomer, awal dari sebuah hubungan sering kali dimulai dengan sapaan yang sopan. Sapaan tersebut menjadi bagian dari pengalaman dalam bermain makan.
Sementara itu, bagi Generasi Z, ini menunjukkan kekuasaan. Aplikasi memungkinkan penyesuaian tanpa risiko salah mendengar atau salah melafalkan.
3. Selera Makan: Restoran Steak Tradisional vs Kuliner Vegetarian Inovatif
Orang yang lahir pada masa Boomer lebih sering memesan iga panggang dan salad Caesar. Generasi Z sibuk menanyakan apakah sausnya bebas produk hewani dan apakah nangka bisa diolah mirip daging.
Generasi Baby Boomer sangat menghargai tradisi dan rasa. Bagi mereka, makanan merupakan kenangan.
Sementara untuk generasi Z, isu etika dan eksperimen menjadi fokus. Makanan merupakan bentuk pernyataan, dan terkadang juga menjadi konten.
4. Mengeksplorasi Kuliner: Kesetiaan vs Rasa Penasaran
Generasi Boomer cenderung lebih memilih tempat yang sudah mereka kenal dan tahu pesanan mereka. Sementara itu, Gen Z lebih suka mencari tempat pop-up baru setiap minggu.
Laporan TouchBistro 2024 menunjukkan bahwa 27% generasi Z sering mengunjungi restoran baru beberapa kali dalam seminggu—berbeda dengan 0% dari kalangan baby boomer.
Bagi generasi Boomer ini, hal konsistensi sangat penting. Lebih baik tetap mempertahankan apa yang telah terbukti efektif.
Sementara itu, generasi Z menganggap inovasi sebagai mata uang sosial. Tempat makanan baru merupakan konten yang baru.
5. Kecepatan Makan: Tenang vs Cepat Mungkin
Bagi generasi yang lahir di era 1940-an hingga 1960-an, makan merupakan momen untuk menikmati kehidupan yang lambat. Generasi Z, yang hidup dalam kecepatan tinggi dan terus-menerus mendapat notifikasi, cenderung lebih memilih makanan cepat saji.
Boomer menghargai kehadiran. Bagi mereka, waktu makan adalah waktu untuk hadir sepenuhnya.
Di sisi lain, Gen Z menghargai produktivitas dan kebebasan. Bagi mereka, waktu makan tidak boleh mengganggu waktu untuk berselancar.
6. Masalah Keuangan: Bayar Secara Bersamaan vs Bagi Rinci
Boomer sering mengatakan, "Biarkan saya yang membayar." Gen Z? Mereka menghitung pajak, tip, dan harga minuman dingin dengan membagi secara merata menggunakan aplikasi.
Generasi Baby Boomer menganggap bahwa kebaikan hati sama dengan sikap sopan dan santun.
Sementara itu, generasi Z sangat menghargai keadilan dan kejelasan. Tidak ingin ada yang merasa dimanipulasi.
7. Memberikan Tip: Tradisi versus Algoritma
Biasanya orang tua memberikan tip sebesar 15–20%, sesuai aturan yang mereka hafalkan sejak tahun '80-an. Generasi Z sering memilih pilihan 22% karena angka tersebut muncul lebih dulu di mesin kasir.
Rata-rata uang tip yang diberikan generasi Z mencapai 19,3%, lebih besar dibandingkan dengan generasi Boomer yang hanya sebesar 16,4%.
Nilai di balik angka:
- Boomer: Aturan tetap.
- Gen Z: Kebaikan digital dan terkadang dampak FYP dari video perjuangan pelayan kafe.
8. Foto: Kenangan versus Pemasaran Diri
Boomer mengambil satu foto keluarga, lalu menyimpan ponselnya. Gen Z menyiapkan pencahayaan, merekam dalam mode perlahan, dan menunggu saat keju meleleh—semua untuk membuat story yang indah.
Generasi Boomer lebih mengutamakan pengalaman hidup. Sementara itu, Gen Z melihat makanan sebagai bagian dari identitas yang bisa dibagikan dengan orang lain.
9. Pembayaran: Gesek Kartu Berbeda dengan Dompet Digital
Boomer tetap setia menggunakan kartu fisik. Gen Z? Menggunakan Apple Pay, Google Pay, bahkan dompet kripto, cukup menyentuh dan langsung berjalan.
Generasi Baby Boomer sangat menghargai rasa aman. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih memilih hal-hal yang dapat dirasakan lebih nyata dan terjangkau.
Sementara itu, Generasi Z lebih mengutamakan kepraktisan. Tidak ada waktu untuk "kartu Anda tidak dapat dibaca."
10. Masalah Lingkungan: Diabaikan atau Menjadi Kebiasaan
Para penghuni Boomer jarang memperhatikan apakah sendok yang mereka gunakan terbuat dari plastik atau bukan. Gen Z akan bertanya apakah wadah take-away dapat diuraikan secara alami sebelum memutuskan untuk memesan makanan penutup.
Generasi Baby Boomer cenderung mengutamakan kemudahan. Yang penting bisa berjalan dengan baik.
Sementara Generasi Z lebih mengutamakan tanggung jawab lingkungan. Setiap sendok = pilihan moral.
Pada akhirnya, sebuah restoran hanyalah tempat untuk menyantap makanan. Namun, cara setiap generasi menikmati hidangannya bisa menjadi pintu kecil untuk melihat nilai-nilai besar yang mereka junjung.
Para penggemar generasi Boomer mencari kenyamanan dan hubungan, sementara Gen Z berusaha mencapai kemudahan, kesadaran, dan ekspresi pribadi. Dan di tengah-tengahnya, mungkin keduanya bisa bertemu di satu meja, berbagi makanan, meskipun berasal dari dua nilai yang berbeda.
Comments
Post a Comment