
KonekFood, Jakarta- Kru kapal Handala, sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang dikeluarkan TheFreedom FlotillaAliansi (FFC) yang sedang bergerak menuju JalurGaza, mengumumkan pada malam Jumat bahwa mereka akan melakukan pemogokan makan jika kapal tersebut dihalangi oleh pasukan Israel.
"Pada hari keenam, kemarin, seluruh kru secara bersama-sama mengumumkan bahwa jika militer Israel menyerang kapal kami dan menghalangi kami mencapai Gaza, kami akan segera melakukan mogok makan," ujar Huwaida Arraf, seorang aktivis dan pengacara Amerika, dalam rekaman suara yang dipublikasikan dalam video di akun X FFC seperti dilaporkan.Anadolu.
"Kami tidak tertarik menerima makanan atau minuman dari kekuatan pendudukan yang melakukan pembunuhan massal, dan jelas tidak dengan metode yang mereka gunakan untuk propaganda, sementara pada saat yang sama mereka membiarkan anak-anak Palestina kelaparan," tegas Arraf.
Ia menekankan, "Jadi, jika mereka dengan cara apa pun menyerang kapal kami dan menghalangi kami sampai ke Gaza, seluruh kru Handala akan melakukan pemboikotan makan."
"Aksi mogok makan kami juga akan sejalan dan menjadi bentuk dukungan terhadap puasa global untuk Gaza yang sedang berlangsung saat ini, serta kami mendukung permintaan yang diucapkan oleh jurnalis Palestina di Gaza agar warga di seluruh dunia berdiri di depan kedutaan besar dan kantor-kantor politisi, menghentak panci dan wajan, membuat kebisingan, bersuara keras, (dan) menuntut tindakan segera untuk menghentikan kampanye kelaparan Israel serta membuka akses ke Gaza sekarang juga," kata aktivis Amerika tersebut.
Komunikasi dengan Handala telah kembali normal pada Jumat pagi setelah mengalami gangguan selama dua jam ketika pesawat tak berawak yang tidak dikenal terlihat di sekitarnya, menurut FFC.
"Selama sekitar dua jam, komunikasi kapal kami terganggu, dan pesawat tanpa awak terlihat dekat kapal, menimbulkan kekhawatiran berat mengenai kemungkinan serangan," katanya.
Kelompok tersebut mengajak para pendukung untuk "memperhatikan 'Handala' dan Palestina, serta terus mendorong pemerintah dan media Anda agar menghentikan blokade ilegal di Gaza."
Pada tanggal 2 Mei, kapal MV Conscience yang dimiliki oleh FFC, yang sedang mengangkut bantuan ke Gaza, diserang oleh drone saat berada di perairan internasional dekat Malta, sehingga menyebabkan kebakaran dan kerusakan pada struktur kapal.
Pada tanggal 9 Juni, Israel menahan kapal bantuan lainnya, Madlene, di perairan internasional dekat pantai Gaza, lalu mengusir 12 aktivis internasional yang ada di dalamnya, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg dan anggota parlemen Prancis Rima Hassan, dengan syarat mereka tidak mencoba kembali.
Angka kematian akibat kekurangan gizi sejak perang genosida Israel dimulai di Gaza pada 7 Oktober 2023 mencapai 122 jiwa, termasuk 83 anak-anak.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 26.677 kasus kekurangan gizi yang tercatat pada hari Kamis, serta mencatat lebih dari 260.000 anak di bawah usia 5 tahun membutuhkan bantuan makanan secara mendesak.
Angka kematian akibat kelaparan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir karena adanya blokade yang berlangsung selama bertahun-tahun serta distribusi bantuan yang tidak memadai dari Yayasan Kemanusiaan Gaza yang menuai kontroversi.
Lembaga PBB dan organisasi lokal mengingatkan bahwa penutupan akses dan hambatan terhadap bantuan yang terus-menerus berisiko menyebabkan kematian besar-besaran pada anak-anak, sementara kondisi kesehatan dan kehidupan semakin memburuk serta sistem medis mengalami kehancuran.
Israel telah membunuh lebih dari 59.700 penduduk Palestina, terutama perempuan dan anak-anak, di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Operasi militer telah merusak wilayah tersebut, mengganggu layanan kesehatan, serta menyebabkan kelangkaan makanan yang parah.
Pada bulan November lalu, Pengadilan Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, karena dugaan tindak pidana perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Gaza.
Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilakukannya di kawasan tersebut.
Comments
Post a Comment