
KonekFood Anak Dedi Mulyadi menyangkal adanya penyelenggaraan makan gratis dalam acara pernikahannya. Maula Akbar menyebut ada seorang Youtuber yang menyebarkan informasi mengenai makan gratis tersebut.
Anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar akhirnya angkat bicara terkait insiden berdarah dalam pesta pernikahan putrinya dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Acara tersebut diadakan di Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat (18/7/2025).
Tidak terduga, pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi menewaskan tiga orang. Selain itu, 26 orang mengalami kesulitan bernapas dan cedera akibat dorongan di gerbang pendopo.
Anak Dedi Mulyadi menyangkal adanya penyelenggaraan makanan gratis dalam acara pernikahannya bersama Putri Karlina. Ia justru menduga ada seorang Youtuber yang menyebarkan informasi mengenai makan gratis tersebut.
Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tragedi mematikan tersebut. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menyatakan pihaknya masih mencari siapa yang paling bertanggung jawab atas kematian tiga orang tersebut.
"Karena ada seseorang yang meninggal, terjadi peristiwa yang menyebabkan gangguan, secara teknis pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (20/7/2025).
"Untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan siapa yang paling bertanggung jawab," tambahnya.
Penjelasan Anak Dedi Mulyadi
Terhadap kejadian tersebut, Maula Akbar memberikan urutan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Maula Akbar mengakui bahwa dirinya tidak bermaksud menyelenggarakan acara makanan gratis.
"Secara niat memang ada yang menyebut makan gratis, padahal niat kami bukan untuk makan secara gratis, bukan pula untuk memberikan sesuatu yang tanpa biaya," kata Maula Akbar.
Namun putra Gubernur Jawa Barat tersebut mengakui hanya ingin menyajikan makanan yang tersedia kepada orang-orang yang hadir dalam pertunjukan seni yang diadakan malam harinya. Menurutnya, tindakan ini dilakukan agar tidak ada makanan yang terbuang percuma.
"Niat kami ketika warga telah berkumpul untuk acara hiburan malam yang diselenggarakan orang tua kami, saya berpikir mengapa warga hanya berdiri dan makanan masih banyak, ya sudah baiknya kita bagikan saja kepada seluruh warga yang sedang menunggu," katanya.
Menurutnya, acara yang seharusnya diadakan pada siang hari adalah membuka peluang bagi UMKM, bukan acara makanan gratis. Namun justru beredar kabar mengenai acara makan gratis di media sosial setelah shalat Jumat.
"Jika melihat flayer Balai Kecrakan pada pukul 13.00, bukan dimaksudkan untuk kegiatan tersebut, tetapi sebelumnya rekan UMKM meminta agar disediakan lapak untuk car free night, bukan untuk makan gratis. Makan gratis itu saya ketahui baru tercipta setelah pukul satu siang, setelah shalat Jumat ramai dibicarakan di media sosial," lanjutnya.
Anak Dedi Mulyadi juga menyebut adanya seorang Youtuber yang menyampaikan informasi tersebut. Ia mengatakan pernah melihat konten dengan judul makan gratis di Youtube setelah shalat Jumat.
"Makanan gratis muncul, saya tidak tahu dari mana asalnya, makan gratis jam satu siang. Setelah shalat Jumat, saya membuka YouTube dan melihat thumbnail berjudul makan gratis, itu yang sedang saya pelajari. Saya sudah berkoordinasi dan mempelajari beberapa pihak tentang asal mula makan gratis ini," katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa pihaknya hanya bermaksud menyediakan makanan untuk penonton yang hadir sambil menunggu acara dimulai, bukan untuk seluruh warga. Tujuannya adalah agar tidak ada makanan yang terbuang percuma.
"Makanan yang tersedia tersebut murni ditujukan bagi masyarakat yang sedang menunggu, dan diperbolehkan untuk dimakan tanpa adanya pembatasan atau penghalangan. Lebih baik disajikan daripada terbuang percuma," jelas Maula Akbar.
Dedi Mulyadi Tidak Mengetahui Acara Makanan Gratis
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga telah menyampaikan pernyataan terkait kejadian bencana maut ini. Ia mengaku tidak mengetahui adanya acara makan gratis dalam pernikahan anaknya.
"Saya sendiri tidak mengetahui acara kegiatan tersebut, saya hanya memahami bahwa nanti malam akan ada acara di mana saya bertemu dengan warga dalam bentuk pertunjukan seni," ujar Dedi.
Sang Gubernur bahkan mengakui telah memberi peringatan agar tidak diadakan acara makan yang melibatkan terlalu banyak peserta.
"Dari awal menjadi orang tua pada saat itu, saya dikunjungi oleh seorang event organizer. Kemudian saat itu saya memperingatkan agar tidak ada kegiatan yang melibatkan banyak orang yang menyantap makanan," kata Dedi.
Selanjutnya, Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua korban. Ia juga menyampaikan rasa belasungkawa atas nama putranya, Maula Akbar, dan menantunya, Putri Karlina.
"Saya menyampaikan belasungkawa, semoga almarhum dan almarhumah diterima dalam agama Islam, dihapus segala kesalahannya, serta ditempatkan di tempat yang tinggi di sisi Allah SWT," kata Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com.
"Saya juga menyampaikan permintaan maaf atas nama Maula dan Putri terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut serta saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut," tambahnya.
Gubernur akan bertanggung jawab terhadap kejadian ini. Ia telah mengirimkan stafnya untuk mengunjungi rumah para korban dan memberikan uang duka sebesar Rp150 juta per keluarga.
Saya telah meminta staf saya untuk segera mengunjungi seluruh keluarga dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat kepada warga saya yang mengalami musibah hari ini, yaitu sebesar Rp 150 juta per keluarga. Ini merupakan bentuk kepedulian kami," tambahnya.
Sebelumnya dilaporkan, pesta rakyat pernikahan putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina di Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025) berakhir tragis. Tiga orang meninggal dunia akibat tertabrak saat acara pembagian makanan gratis.
Dari tiga korban meninggal, salah satu di antaranya adalah petugas kepolisian yang bertugas menjaga acara tersebut. Antusiasme warga yang sangat banyak menyebabkan keributan di gerbang pendopo.
Banyak orang mengalami kesulitan bernapas dan cedera akibat tertindih oleh kerumunan manusia. Polisi juga sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam kejadian tersebut.
Maula Akbar mengatakan ada seseorang yang menyebarkan informasi tentang makanan gratis melalui YouTube. Padahal, anak Dedi Mulyadi membantah adanya penyajian makanan gratis dalam acara pernikahannya. (*)
Comments
Post a Comment