
Makanan yang Bisa Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Menjaga berat badan ideal tidak hanya tentang seberapa banyak kita makan, tetapi juga jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari. Beberapa makanan tertentu bisa memicu kenaikan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan tanpa diimbangi dengan gaya hidup sehat. Makanan-makanan ini biasanya tinggi kalori, gula tambahan, lemak jenuh, dan garam.
Berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu diperhatikan karena memiliki potensi meningkatkan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan:
1. Minuman Bersoda
Minuman bersoda mengandung gula dalam jumlah tinggi dan hampir tidak mengandung nutrisi penting seperti vitamin atau serat. Mereka disebut sebagai kalori kosong yang mudah menambah asupan energi harian tanpa memberikan rasa kenyang. Studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin soda manis dapat menyebabkan peningkatan berat badan, bahkan berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
2. Kopi Manis dan Minuman Berbasis Kopi
Kopi hitam tanpa pemanis memang mengandung antioksidan dan bisa bermanfaat bagi tubuh. Namun, ketika ditambahkan dengan sirup, gula, susu kental manis, atau krim, minuman ini bisa setara kalori dengan soda. Frappuccino, latte karamel, dan minuman kopi lainnya dari kafe bisa mengandung ratusan kalori per porsi. Jika dikonsumsi secara rutin, ini bisa berkontribusi besar pada penambahan berat badan. Disarankan memilih kopi hitam atau menggunakan pemanis rendah kalori seperti stevia.
3. Es Krim
Es krim menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang lezat, tetapi juga tinggi lemak dan gula. Seringkali dikonsumsi setelah makan besar sebagai pencuci mulut, es krim bisa menambah ratusan kalori dalam satu sesi makan.
4. Pizza
Pizza siap saji atau beku mengandung kombinasi tinggi kalori dari keju, saus manis, daging olahan, dan adonan tepung putih. Beberapa pizza juga tinggi garam dan lemak jenuh. Meski begitu, pizza masih bisa masuk dalam pola makan sehat jika dibuat sendiri dengan topping sayur segar, daging tanpa lemak, dan adonan gandum utuh.
5. Kue Kering dan Donat
Kue kering dan donat mengandung kombinasi berbahaya dari gula, tepung olahan, dan lemak jenuh. Satu kue coklat besar bisa mengandung lebih dari 220 kalori dan satu donat bisa mencapai 300 kalori atau lebih. Makanan ini tidak memberi rasa kenyang yang lama sehingga mudah dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
6. Kentang Goreng dan Keripik
Kentang goreng dan keripik kentang adalah camilan tinggi lemak, garam, dan karbohidrat olahan yang sangat menggoda. Dalam satu porsi kecil kentang goreng (117 gram), bisa terkandung sekitar 378 kalori. Camilan ini juga sering dikonsumsi bersama makanan tinggi kalori lain seperti burger atau saus berlemak.
7. Sereal Sarapan Bergula
Beberapa merek sereal sarapan yang dipasarkan untuk anak-anak maupun dewasa bisa mengandung hingga 40 persen gula tambahan. Sereal ini juga sering kali telah mengalami proses pengolahan tinggi yang menghilangkan sebagian besar serat dan nutrisi. Mengonsumsi sereal olahan tinggi gula di pagi hari bisa membuat gula darah melonjak yang kemudian menurun tajam dan memicu rasa lapar berlebihan. Pilihan lebih sehat adalah sereal gandum utuh dengan kandungan gula rendah seperti granola tanpa gula, bran stick, atau muesli.
8. Cokelat
Cokelat hitam memang dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki mood. Namun, konsumsi dalam jumlah besar, terutama coklat susu dan cokelat putih yang tinggi gula, bisa menyebabkan penumpukan kalori berlebih. Coklat susu juga cenderung kurang memberikan rasa kenyang dibandingkan coklat hitam. Disarankan untuk mengonsumsi coklat dalam jumlah terbatas, misalnya 30–60 gram per hari.
9. Jus Buah Kemasan
Meskipun berasal dari buah, jus dalam kemasan umumnya mengandung gula hampir setara dengan soda. Selain itu, proses pengolahan menghilangkan sebagian besar serat buah, sehingga jus tidak memberi rasa kenyang seperti buah utuh. Konsumsi jus berlebih terutama pada anak-anak dapat meningkatkan risiko obesitas. Untuk alternatif sehat, konsumsi buah segar secara langsung atau pilih jus 100 persen tanpa tambahan gula.
10. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti makanan beku siap saji, makanan kaleng, mi instan, serta camilan kemasan biasanya tinggi lemak trans, gula, dan natrium. Selain rendah serat dan protein, makanan-makanan ini juga sering kali memiliki indeks glikemik tinggi yang membuat kadar gula darah naik dan turun drastis, memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat. Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan berkaitan dengan peningkatan berat badan dan penurunan kualitas diet.
11. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Fast food seperti burger, fried chicken, taco, atau pizza sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Makanan ini umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi fast food secara teratur berkaitan erat dengan obesitas dan penyakit kronis seperti jantung dan diabetes.
Meskipun berbagai makanan di atas dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan, bukan berarti harus dihindari sepenuhnya. Kuncinya terletak pada pengendalian porsi dan kebiasaan makan yang sadar. Alih-alih menghindari makanan favorit, coba ubah cara penyajiannya, perhatikan label nutrisi, dan kombinasikan dengan makanan bernutrisi tinggi lainnya. Dengan menjaga keseimbangan dan memperhatikan pilihan makanan sehari-hari, menjaga berat badan tetap ideal bukan lagi hal yang mustahil.
Comments
Post a Comment