
Warung Rica-Rica Mentok Legendaris di Sragen yang Masih Setia Menyajikan Rasa Khas
Warung makan yang menyajikan rica-rica mentok kini menjadi salah satu menu favorit di Kabupaten Sragen. Banyak warga setempat dan pengunjung dari luar daerah yang mencari pengalaman kuliner unik ini. Salah satu warung yang terkenal dengan hidangan legendarisnya adalah "Rica-Rica Mentok Super Pedas Pak Ngadiyo" yang berada di Kampung Katukan, RT 18, RW 6, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang.
Lokasi dan Cara Menuju Warung
Untuk sampai ke lokasi, pertama-tama Anda perlu mengunjungi kantor Kecamatan Karangmalang. Dari sana, beloklah ke arah timur dan lanjutkan perjalanan ke selatan melewati rumah-rumah warga. Setelah melewati dua perempatan, beloklah ke kiri di ujung kebun warga yang rindang. Di depan warung biasanya banyak mobil terparkir, sehingga mudah dikenali.
Warung ini berada di teras rumah milik Pak Ngadiyo, yang memiliki atap dan dinding setengah terbuka. Saat menikmati hidangan, pengunjung akan ditemani angin segar dari hamparan sawah di sekitarnya.
Menu Andalan yang Selalu Ludes dalam Hitungan Jam
Warung ini dikenal dengan dua menu andalannya, yaitu rica-rica dan mentok goreng. Kedua hidangan ini selalu habis dalam waktu singkat. Oleh karena itu, disarankan untuk memesan terlebih dahulu melalui nomor telepon 081369727220 agar tidak kecewa.
Mentok goreng yang disajikan terdiri dari sepiring nasi, sepiring mentok goreng, sambal, dan lalapan. Daging mentoknya tebal dan empuk, dengan bumbu yang meresap sempurna. Rasanya gurih dan pedas yang pas, membuat pengunjung sulit berhenti makan.
Proses Pengolahan yang Memakan Waktu
Pak Ngadiyo, yang kini berusia 63 tahun, menjelaskan bahwa proses pengolahan mentok membutuhkan waktu cukup lama. Ia membuka warung pada pukul 12.00 WIB, saat jam makan siang. Sebelum dimasak, mentok harus dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan bulu dan lemak, lalu dicuci dan dipotong sendiri.
Ia membeli mentok dari pasar, tetapi semua proses pengolahan dilakukan sendiri. "Dulu harga mentok masih murah, satu ekor Rp 25.000 atau Rp 30.000, sekarang sudah Rp 150.000," katanya.
Sejarah Warung yang Dimulai dari Nol
Warung ini mulai beroperasi sejak tahun 2013. Awalnya, Pak Ngadiyo dan istrinya, Kusmiyem (70), menjual mentok di rumah gedek yang memiliki dinding anyaman bambu. Modal awal yang dikeluarkan hanya Rp 600.000. Bahkan, sang istri pernah ingin menjual gelang emas untuk menambah modal, tetapi akhirnya urungkan.
Saat awal buka, mereka bisa menghabiskan 20-25 ekor mentok dalam sehari. Bahkan, mentok habis dalam waktu satu jam, lalu mereka langsung membeli lagi untuk diolah kembali.
Hasil Usaha yang Mengubah Hidup
Ketekunan dan kerja keras Pak Ngadiyo dan istrinya berhasil memberikan hasil yang baik. Mereka berhasil membangun rumah permanen, serta mampu menghidupi dua anak dan memberangkatkan salah satu cucunya bekerja di Jepang. "Setiap bulan saya dikirimi uang jajan sama cucu saya yang kerja di Jepang, tapi saya tetap buka, nggak apa-apa kalau hanya terjual satu-dua piring saja," ujar Kusmiyem.
Tantangan dan Kepercayaan Pelanggan
Meskipun jumlah pembeli semakin berkurang akibat persaingan, pelanggan setia tetap datang kembali. Bahkan, banyak pejabat dan pengunjung dari luar Kabupaten Sragen seperti Karanganyar, Solo, Madiun, dan Surabaya yang sering datang.
Harga satu porsi lengkap rica-rica dan mentok goreng adalah Rp 30.000. Meski saat ini mentok habis pada pukul 14.00 atau bahkan 13.00 WIB, warung tetap buka karena banyak teman-teman lain yang tutup. Namun, bagi yang tahu rasanya, pasti kembali lagi.
Comments
Post a Comment