
KonekFood, Jakarta- Sebuah tim peneliti dari Centre for Genomic Regulation (CRG) di Barcelona menemukan bahwasel telurmanusia bisa tetap terlihat muda hingga berpuluh tahun karena strategi 'penghematan energi' dalam sistem pembuangan limbah seluler. Penemuan ini diterbitkan pada 16 Juli diThe EMBO Journal.
Dalam penelitian tersebut, sel telur ternyata secara sengaja memperlambat fungsi sistem penghapusan limbah internal seperti lisosom dan proteasom sel saat mengalami pematangan. Pendekatan ini dianggap sebagai hasil dari evolusi yang bertujuan untuk menjaga tingkat metabolisme tetap rendah serta mengurangi kerusakan sel.
"Dengan meneliti lebih dari seratus sel telur yang baru saja diberikan, kami menemukan metode sederhana untuk membantu sel tetap bersih dalam jangka waktu bertahun-tahun," kata Dr. Elvan Böke, penulis utama studi dan kepala kelompok penelitian di CRG, dikutip dariScience Daily, Kamis, 17 Juli 2025.
Sejak lahir, wanita memiliki sekitar satu hingga dua juta sel telur yang belum matang, namun jumlah tersebut terus berkurang hingga hanya beberapa ratus menjelangmenopauseatau akhir siklus menstruasi. Setiap sel telur harus mampu bertahan tanpa mengalami kerusakan selama puluhan tahun sebelum digunakan saat kehamilan.
Dalam penelitian ini, menurut para ilmuwan, energi yang dihasilkan dari setiap proses daur ulang protein lisosom dan proteasom dapat menghasilkanreactive oxygen species(ROS)—molekul berbahaya yang mampu merusak DNA dan membran sel. Meskipun tidak mengukur ROS secara langsung, para ilmuwan mengira bahwa sel telur memperlambat proses daur ulang agar mengurangi jumlah ROS, tetapi masih menjalankan fungsi ‘housekeepingyang cukup untuk bertahan hidup.
Temuan ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh tim yang sama pada tahun 2022, menunjukkan bahwa sel telur manusia yang belum matang secara sengaja melewati reaksi metabolik penting untuk mengurangi produksi ROS. Dua temuan ini menunjukkan bahwa sel telur memiliki berbagai cara untuk mengurangi risiko kerusakan jangka panjang.
Di dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan lebih dari 100 sel telur dari 21 donor sehat berusia 19 hingga 34 tahun di klinik fertilitas Dexeus Mujer di Barcelona. Sebanyak 70 sel telur telah mencapai tahap matang dan siap untuk dibuahi, sedangkan 30 lainnya masih berada pada tahap tertentu.oosit belum matang.
Menggunakan teknik pencitraan dengan pewarna fluoresen, para ilmuwan mengamati aktivitas lisosom, proteasom, dan mitokondria dalam sel hidup. Ketiga parameter ini ditemukan lebih rendah sekitar 50 persen dibandingkan sel pendukung di sekitarnya, dan semakin menurun seiring dengan pematangan sel telur.
Pengamatan langsung juga menunjukkan bahwa mendekatiovulasi, sel telur mengeluarkan lisosom ke cairan di sekitarnya, sedangkan mitokondria dan proteasom berpindah ke bagian luar sel. “Ini seperti pembersihan besar-besaran yang sebelumnya tidak kami ketahui dapat dilakukan oleh sel telur manusia,” kata Dr. Gabriele Zaffagnini, penulis utama penelitian tersebut.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang biasanya menggunakan sel telur matang yang dibuat di laboratorium, penelitian ini merupakan studi terbesar yang dilakukan terhadap sel telur manusia sehat yang dikumpulkan langsung dari tubuh wanita. Sel telur matang buatan cenderung menunjukkan perilaku yang tidak normal dan berkaitan dengan tingkat keberhasilan yang rendah.fertilisasi in-vitro (IVF).
Penelitian ini memiliki potensi untuk mengembangkan pendekatan baru yang mampu meningkatkan tingkat keberhasilan IVF, yang mencapai jutaan siklus setiap tahun di seluruh dunia.
"Pasien kesuburan biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai suplemen agar meningkatkan metabolisme sel telur, namun bukti mengenai manfaatnya terhadap keberhasilan kehamilan masih kurang jelas," kata Böke.
Sel telur yang baru diberikan, menurut Boke, menunjukkan bahwa pendekatan berbeda dari sebelumnya, yaitu menjaga metabolisme alami sel telur yang tenang, mungkin menjadi metode efektif untuk mempertahankan kualitasnya.
Tim peneliti dari CRG masih berencana untuk meneliti sel telur dari donor yang lebih tua serta dari siklus IVF yang gagal. Mereka ingin menguji ketahanan sistem pembuangan limbah dalam sel seiring bertambahnya usia.
Comments
Post a Comment