
Poin Penting:
- ITS Surabaya menyelenggarakan pelatihan bagi pengelola atau pemangku tanggung jawab serta pelayan makanan.
- Kegiatan dilaksanakan guna mendukung penyajian makanan yang bersih dan terjamin keamanannya.
- Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir Bambang Pramujati, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan komitmen ITS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jurnalis Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
KonekFood, SURABAYA- Dalam rangka mendukung pengembangan kuliner yang higienis dan aman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Higiene Sanitasi Makanan bagi Pengelola, Penanggung Jawab, serta Penjamah Makanan, di Auditorium Gedung Research Center ITS.
Pelatihan diadakan selama dua hari, yaitu Kamis (24/7/2025) sampai Jumat (25/7/2025).
Mewakili Wali Kota Surabaya, Staf Ahli Wali Kota di bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, drg Bisukma Kurniawati mengapresiasi pelatihan ini.
Bisukma menekankan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat dan para wisatawan harus dijamin aman, bergizi, serta layak untuk dimakan.
"Maka, mari bersama-sama menjaga kualitas makanan dan kuliner agar dapat menciptakan kawasan kuliner terbaik di Kota Surabaya," ajaknya.
Bisukma juga menyampaikan, pelatihan ini merupakan bentuk kerja sama nyata antara pemerintah kota, pengusaha, organisasi masyarakat, hingga lembaga pendidikan tinggi.
Kemudian, melalui pelatihan ini, para petugas dan pengelola makanan akan disiapkan menjadi barisan terdepan dalam menjaga kualitas pangan.
"Ini merupakan kesempatan penting untuk meningkatkan kompetitif kuliner Kota Surabaya yang lebih sehat, aman, dan berkualitas," tegasnya.
Di sisi lain, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir Bambang Pramujati juga menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan komitmen ITS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pengusaha makanan.
Sebelumnya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara aktif telah mendukung kegiatan perekonomian masyarakat melalui berbagai bentuk pengabdian.
"Salah satunya, pada tahun 2024 lalu, ITS telah membantu sertifikasi halal bagi 1.000 pelaku usaha," katanya.
Bambang menyampaikan, dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, ITS senantiasa menggabungkan prinsip-prinsip agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akibatnya, produk yang ditawarkan kepada masyarakat telah memenuhi standar keamanan dan kebersihan pangan.
"Program pelatihan ini akan memberikan manfaat, semangat, dan dorongan bagi pengusaha dalam memberikan pelayanan terbaik," kata Dosen Senior Teknik Mesin ITS ini.
Selanjutnya, Kepala Pusat Studi Halal ITS Surabaya, Prof Setiyo Gunawan mengungkapkan, pelatihan ini diikuti oleh 214 pelaku usaha makanan dari berbagai bidang.
Di antaranya ialah pedagang kantin universitas, pusat kuliner (SWK), pasar daging, serta pengusaha rumah makan.
"Latihan hari ini merupakan bagian dari upaya terstruktur dalam mewujudkan standar layanan pangan yang lebih baik," katanya.
Sosok yang biasa dipanggil Gunawan menyampaikan, pelatihan ini diadakan guna mendukung pemerintah serta para pengusaha dalam merealisasikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021.
Di dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa pengelola dan pelayan makanan harus memiliki pengetahuan serta kemampuan dasar terkait kebersihan dan sanitasi.
Selanjutnya, guna mencapai tujuan tersebut, sejumlah materi disajikan dalam pelatihan bersama dengan narasumber terbaik yang memiliki keahlian di bidangnya.
Gunawan menyampaikan, peserta akan memperoleh pemahaman mengenai kebijakan, perawatan lingkungan dan alat makanan, proses pengolahan makanan, hingga risiko serta cara mengatasi penyakit.
Profesor Teknik Kimia ITS ini berharap, dengan pelatihan ini para pengusaha makanan bisa menerapkan kebiasaan kebersihan dan sanitasi di tempat kerja mereka masing-masing.
"Melalui tindakan dan komitmen bersama, kita mampu menciptakan sistem pangan yang sehat serta berkualitas di Kota Surabaya," ujar Gunawan dengan penuh keyakinan.
Comments
Post a Comment