KonekFood, SOLO -Kota Surakarta, Jawa Tengah, memiliki makanan khas yang telah bertahan selama beberapa puluh tahun yaitu Bakmi Jowo Bu Citro.
Warung bakmi Jowo Bu Citro adalah salah satu tempat makan favorit keluarga Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Warung yang berada di jalan Pulanggeni, Tipes, Solo ini telah beroperasi sejak tahun 1970, dan kini dijalankan oleh generasi pertama yaitu Yuli.
Berkat rasanya yang lezat, Bakmi Jowo Bu Citro baru saja dikunjungi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri makan malam bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Bakmi Jowo Bu Citro 1 Solo, Jawa Tengah, pada hari Minggu (21/7/2025).
Pada kesempatan makan bersama, Prabowo dan Jokowi berada di meja yang sama.
Di meja yang sama, terdapat juga Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto.
Tampaknya, Prabowo berada di seberang Gibran, sedangkan Jokowi duduk berhadapan dengan Aris.
Terlihat, Prabowo dan Jokowi menyantap bakmi berkuah yang terkenal lezatnya.

Makan malam itu berlangsung secara tertutup, berlangsung sekitar satu jam.
Sejarah Bakmi Jowo Bu Citro 1
Bakmi Bu Citro, yang dikenal juga sebagai BBC, merupakan salah satu ikon makanan khas Jawa yang berawal dari usaha pasangan sederhana: Pak Citro Puspito dan istrinya, Bu Citro.
Perjalanan panjang mereka di bidang kuliner dimulai sejak tahun 1969, di kota Solo, yaitu di jalan Veteran, Kelurahan Tipes.
Menggunakan gerobak yang bisa dipindahkan, mereka menjual nasi goreng setelah shalat maghrib, menyapa pembelinya dari tepi jalan.
Awal yang Sederhana
Meski dimulai dari gerobak kecil, masakan khas Pak dan Bu Citro segera mendapat tempat di hati masyarakat.
Salah satu hidangan favorit yang paling disukai adalah mi, sehingga nama Mie Bu Citro Veteran mulai dikenal secara luas.
Hanya dalam waktu setahun, yaitu pada tahun 1970, usaha mereka berpindah secara tetap ke lokasi tersebut dan terus berkembang.
Inti dari kesuksesan BBC terletak pada ketekunan.
Struktur hidangan, bumbu, bahan, serta cara memasaknya tetap sama sejak pertama kali diperkenalkan.
Filosofi rasa ini yang mempertahankan cita rasa asli dan membuat pelanggan selalu kembali.
Langkah Besar: Berdirinya BBC-1
Pada tahun 2000, momen penting terjadi ketika usaha tersebut dipindahkan ke rumah ibu dari Tuan Citro di Jalan Pulanggeni No. 40, Yogyakarta.
Di sinilah BBC-1 secara resmi berdiri sebagai restoran tetap.
Saat jumlah pengunjung meningkat, pasangan tersebut mulai mengambil dan melatih karyawan agar dapat mempertahankan cita rasa khas BBC.
BBC terus berkembang. Pada tahun 2001, cabang kedua bernama BBC-2 dibuka di Jalan Wijaya Kusuma No. 8, Solo, yang diurus oleh Pak Igu.
Sementara BBC-1 dilanjutkan oleh Pak Joko Mulyono
Tidak lama setelah itu, cabang ketiga berdiri di Jakarta dengan nama BBC-3, yang terletak di Ruko Fortune. BBC-3 menjadi sangat diminati, dengan pengunjung yang ramai mengisi restoran mulai pukul 17.00 hingga 22.00 setiap hari.
Pelanggan Tetap dari Golongan Elit
Kualitas dan keunikan masakan BBC ternyata juga mendapat perhatian dari kalangan elit.
Seorang pelanggan tetap adalah Menteri Penerangan pada masa Orde Baru, yang sering meminta Pak Citro memasak secara langsung untuk acara resmi negara.
Bahkan, dalam perayaan ulang tahun salah satu partai politik pada tahun 2015, menu dari BBC dipilih untuk menghidangkan tamu-tamu penting, termasuk anggota DPR pusat.
Tidak ketinggalan, pengusaha batik terkenal dari Solo juga menjadi pelanggan tetap.
Filosofi “Tindak-Tindak”
BBC memiliki prinsip khusus yang dikenal sebagai "Tindak-Tindak", sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya "berjalan-jalan" atau "berpindah-pindah tempat".
Filosofi ini mencerminkan pandangan BBC dalam memperluas bisnisnya, yaitu menyebarluaskan ciri khas BBC ke berbagai kota di luar Solo.
Meski sebelumnya menolak beberapa penawaran perluasan karena mempertimbangkan kualitas dan pengelolaan, akhirnya pada 17 Januari 2017, BBC membuka kantor cabang baru di Tangerang Selatan, yang dikenal sebagai BBC Tindak-Tindak atau BBC-3.
(*)
Comments
Post a Comment