
Kisah Sukses Wulan, Keponakan Dedi Mulyadi yang Lebih Berhasil dari Guru Honorer
Wulan, keponakan Dedi Mulyadi, kini menjadi sorotan berkat kesuksesannya dalam menjalani usaha jualan gorengan. Penghasilannya ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru honorer. Cerita ini menarik perhatian publik dan mengundang banyak tanya tentang bagaimana seorang tenaga honorer bisa meraih pendapatan yang begitu besar.
Awal Mula Kesuksesan Wulan
Kisah Wulan pertama kali disampaikan oleh Dedi Mulyadi saat ia mengunjungi area perkebunan Agroforestry Gunung Hejo di Purwakarta. Dedi menyampaikan bahwa setiap minggu, Wulan mampu mendapatkan penghasilan hingga Rp3 juta hanya dari penjualan bala-bala. Jumlah tersebut bahkan melebihi gaji bulanan sebagai pegawai honorer.
Wulan, yang dikenal dengan nama lengkap Siti Wulan Rosdiani Nurfalah, adalah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Sejak bergabung pada tahun 2011, gajinya berkisar antara Rp1,2 juta hingga Rp2 juta per bulan. Namun, usaha sampingannya sebagai pedagang gorengan memberinya penghasilan yang jauh lebih besar.
Strategi Berjualan yang Efektif
Wulan biasanya berdagang seminggu sekali, tepatnya setiap hari Minggu, di kawasan wisata Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat. Ia tidak hanya menjual bala-bala, tetapi juga minuman seperti kopi gula aren serta paket nasi timbel ayam goreng. Omzet yang diraihnya mencapai lebih dari Rp2 juta per minggu.
Selain itu, Wulan juga sering membawa dagangannya ke tempat kerja dan dijual kepada rekan-rekannya di kantor. Banyak dari mereka yang tertarik dengan produknya dan membeli secara langsung.
Perjalanan Karier Wulan
Sebelum menjadi tenaga honorer, Wulan pernah bekerja sebagai perawat di RSUD Banyuasih hingga tahun 2016. Setelah itu, ia dipindahkan ke puskesmas pada tahun 2017. Kegiatan berjualan dimulai setelah ia melihat jumlah wisatawan yang semakin meningkat di kawasan Lembur Pakuan.
Orang tua Wulan memiliki saung di area sawah yang kini menjadi lokasi wisata. Dari situ, lahir ide untuk membuka usaha yang dinamai "Saung Solokan". Ia mulai berdagang dari pukul 06.00 WIB hingga barang dagangannya habis terjual sekitar pukul 12.00 WIB.
Keseimbangan Antara Tugas dan Usaha
Meski sibuk menjalani usaha sampingannya, Wulan tetap setia menjalani tugasnya sebagai tenaga kesehatan di puskesmas. Ia merasa telah mencintai profesinya dan ingin terus berkontribusi bagi masyarakat Purwakarta.
Selain itu, Wulan telah terdaftar sebagai peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Nama lengkapnya sudah tercatat dalam sistem milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), meskipun belum ada kepastian kapan akan resmi diangkat.
Harapan untuk Tenaga Honorer
Wulan menyampaikan bahwa gaji tenaga honorer saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia berharap pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakan agar tenaga honorer yang sudah lama bekerja diprioritaskan untuk diangkat secara otomatis tanpa tes.
Ia juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga perawat yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. Dengan dedikasi dan usaha yang dilakukannya, Wulan menjadi contoh nyata bahwa sukses bisa diraih dari mana saja, termasuk dari usaha sampingan.
Comments
Post a Comment