
TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS -Operasional dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Jalan Akil Ali, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, telah dihentikan sejak sekitar dua bulan lalu karena adanya proses renovasi, dan hingga Juli 2025 ini belum kembali beroperasi.
Pihak yayasan mitra pelaksana mengatakan bahwa proses perbaikan telah selesai dan dapur siap digunakan.
Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) Kabupaten Belitung yang menyatakan bahwa renovasi belum memenuhi standar teknis yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Maulana, perwakilan lembaga mitra BGN, menyampaikan bahwa perbaikan fisik dan kelengkapan dapur telah selesai dilakukan pada 11 Juli.
Ia mengatakan, seluruh dokumen hasil pertemuan dengan pihak luar dan BGN pada 8 Juli telah ditindaklanjuti.
"Sudah," jawab Maulana ketika ditanya apakah renovasi dapur telah selesai sepenuhnya saat Pos Belitung mengunjungi area dapur, Jumat (18/7/2025).
Maulana mengatakan, para pekerja telah berhenti bekerja sejak 10 Juli karena semua tugas telah selesai. Menurutnya, dapur kini dapat beroperasi kembali.
Bila ditanya kapan dapur akan kembali berfungsi, Maulana mengatakan bahwa aktivitas dapur bergantung pada pihak BGN dan hanya menunggu pengajuan proposal.
"Kami sudah profesional sejak awal, dan terus melakukan perbaikan. Pada akhirnya ada surat penghentian yang meminta renovasi, ada beberapa poin yang harus dilengkapi, kami telah menyelesaikan sesuai permintaan tersebut," kata Maulana.
Namun, Kepala SPPG Belitung Enggit Clara menyatakan bahwa hasil pengawasan tim menunjukkan dapur tersebut belum memenuhi beberapa standar teknis.
"Kami memiliki petunjuk teknis dan kami juga memiliki standar. Kami akan melaksanakannya (operasional) jika sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan standar," ujar Enggit.
Di antara perbaikan yang belum selesai dari 23 catatan yang diminta oleh pihaknya, yaitu pemasangan sliding door di pintu ruang tamu.
Menurut Enggit, pintu geser merupakan hal penting untuk mencegah kemungkinan pencemaran silang akibat tingginya jumlah orang yang berlalu lalang di area tersebut.
Selain itu, Enggit juga menyoroti belum adanya rumah gas serta IPAL yang belum memenuhi standar.
Di 23 poin perbaikan yang diminta, seharusnya juga terdapat pemasangan paving block di area halaman dapur.
Meskipun pemasangan blok beton belum dilakukan, hal ini dapat diterima karena tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan di dapur.
"Jika sudah memenuhi standar yang ditentukan dan kami diskusikan, kemungkinan baru kami akan mengajukan proposal, RAB, serta pembuatan menu, baru kemudian kami kembali beroperasi," kata Enggit.
"Siap," kata Enggit saat dimintai konfirmasi kembali bahwa karena dapur belum beroperasi, artinya renovasi belum sepenuhnya memenuhi standar.
Belum bisa beroperasi
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mengatakan, dapur umum dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Jalan Akil Ali, Tanjungpandan, masih belum bisa berjalan.
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, dinas kesehatan setempat mengidentifikasi beberapa masalah teknis, termasuk kondisi plafon yang tidak bersih dan sistem pengolahan air limbah (IPAL) yang masih memerlukan perbaikan.
"Plafon bagian atas yang penuh debu dikhawatirkan menjadi sumber kontaminasi silang, baik di dapur maupun area pengemasan makanan. Karena dapur berada dalam kondisi terbuka, kita tidak tahu arah angin," ujar Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Fery, setelah melakukan peninjauan terhadap kondisi dapur umum MBG tersebut, Jumat (18/7/2025).
Ia mengatakan, dalam inspeksi lapangan sebelumnya, pihaknya juga menyarankan solusi IPAL dengan pendekatan bioteknologi sebagai alternatif yang lebih efisien secara biaya.
Berdasarkan pengamatan IPAL di lokasi, kapasitas tangki penampung yang ada masih sangat terbatas.
Dengan jumlah telur yang dicuci melebihi 3.000 butir, Fery menganggap kapasitas satu meter kubik yang saat ini tersedia belum cukup. "Logikanya belum masuk," katanya.
Di sistem pengolahan air limbah bioteknologi ini, disarankan pemasangan jaring bertingkat untuk menangkap lemak agar air limbah yang keluar benar-benar bersih.
Selain masalah limbah dan kebersihan, kondisi dapur secara keseluruhan dianggap belum memadai.
Beberapa peralatan, termasuk meja untuk meletakkan kompor, masih belum tersedia.
Oleh karena itu, rekomendasi operasional dapur umum MBG masih belum dapat diberikan.
"Masih banyak yang belum siap untuk dioperasikan secara langsung. Teknis di dinas kesehatan terkait rekomendasi agar dapat beroperasi. Jika sudah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/MENKES/SK/V/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga, maka surat rekomendasinya akan dikeluarkan," ujar Fery.
Ia menjelaskan, rekomendasi hanya dapat dikeluarkan apabila hasil pemeriksaan menunjukkan skor minimal 80, sesuai dengan formulir resmi dari Kementerian Kesehatan.
Nilai tersebut tetap perlu dilengkapi dengan surat pernyataan tentang penyelesaian kewajiban.
"Jika sudah mencapai nilai minimal 80, maka dapat beroperasi. Nilai 80 juga memiliki kaitannya, yaitu surat pernyataan penyelesaian komitmen. Jadi aturannya jelas," ujar Fery.
Menurutnya, usulan telah diterima oleh dinas kesehatan dan sedang dalam tahap pemeriksaan.
Kemudian, tim dari dinas kesehatan bekerja sama dengan puskesmas akan turun melakukan pemeriksaan sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
Fery juga menyebutkan, masih terdapat satu syarat penting yang belum dapat dipenuhi, yakni pengujian sampel makanan.
Karena dapur belum berfungsi, pengambilan sampel masih tidak bisa dilakukan.
Pemeriksaan makanan harus dilakukan di laboratorium yang memiliki akreditasi KAN atau yang ditunjuk oleh pemerintah.
"Masih belum diperiksa sampel makanannya, IPAL belum selesai, tapi kita tetap lanjutkan," kata Fery. (del)
Comments
Post a Comment