
Korean Corndog: Jajanan Khas Seoul yang Kini Merajalela di Indonesia
Kuliner Korea Selatan kini semakin mendunia dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta makanan. Kota Seoul, selain dikenal sebagai pusat budaya pop dan teknologi, juga menjadi surganya wisata kuliner yang penuh inovasi. Dari jajanan kaki lima hingga restoran berkelas, semua menawarkan pengalaman rasa yang unik. Di antara deretan street food ikonik seperti tteokbokki dan kimchi, ada satu menu yang tengah naik daun: Korean corndog. Jajanan ini kian populer di destinasi wisata favorit turis seperti Myeongdong, Hongdae, dan tempat lainnya yang memang terkenal sebagai pusat street food.
Mencicipi Korean corndog bukan sekadar soal rasa, melainkan juga pengalaman khas suasana jalanan Seoul. Hiruk-pikuk pedagang kaki lima, aroma minyak panas yang menggoda di udara malam, hingga deretan anak muda yang antre di kios kecil, menciptakan atmosfer seru yang membuat siapa pun merasa sedang berada di jantung kota yang tak pernah tidur.
Fenomena itu kini merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Bagi banyak orang, Korean corndog bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari tren gaya hidup dan budaya pop Korea yang terus berkembang lewat drama dan K-Pop.
Sejarah Corndog: Dari Amerika ke Korea Selatan
Meski identik dengan Korea, corndog sejatinya berasal dari Amerika Serikat. Makanan berupa sosis tusuk yang dilapisi adonan tepung jagung dan digoreng ini mulai populer pada era 1920–1940-an. Corndog pertama kali dikenalkan secara luas di Texas State Fair tahun 1942, meski patennya telah diajukan sejak 1927 oleh Stanley S. Jenkins.
Versi Amerika terkenal dengan balutan tepung jagung (cornmeal) yang tebal, renyah, dan sederhana. Namun, saat budaya Amerika menyebar pasca Perang Dunia II, corndog ikut “menyeberang” ke Korea Selatan. Bedanya, Korea tak sekadar menyalin. Mereka memodifikasi resep dengan campuran tepung terigu dan tepung beras ketan, yang membuat teksturnya lebih renyah sekaligus kenyal. Dari sinilah awal lahirnya Korean corndog dengan cita rasa khas yang berbeda jauh dari versi Amerika.
Transformasi Jadi Korean Corndog yang Unik
Korean corndog mulai populer di Korea sejak 1980-an, terutama di sekitar sekolah dan stasiun kereta. Jajanan ini kemudian berkembang pesat karena tampilannya yang menarik dan variasi isiannya. Tidak hanya sosis, kini Korean corndog bisa berisi keju mozzarella tarik panjang, smoked beef, hingga potongan kentang yang dilapisi di luar adonan.
Lapisan luarnya pun tak kalah kreatif: dari tepung roti renyah, taburan gula halus, hingga bubuk bumbu unik seperti cokelat dan kari. Sentuhan manis-gurih ini membuat Korean corndog berbeda dari corndog klasik Amerika. Ditambah topping saus mustard, saus tomat, atau saus cabai, setiap gigitan menghadirkan perpaduan rasa yang seru dan bikin nagih.
Korean Corndog di Indonesia: Viral dan Jadi Favorit
Gelombang budaya Korea atau Hallyu Wave membuat Korean corndog cepat mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Gerai-gerai khusus street food Korea bermunculan di Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, menawarkan beragam variasi corndog dengan sentuhan lokal agar lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia.
Fenomena ini semakin kuat berkat media sosial. Banyak food vlogger hingga chef ternama yang membagikan resepnya. Salah satunya Devina Hermawan, chef populer Indonesia yang dikenal dengan kreasi masakan mudah dan lezat. Resep corndog ala Devina bahkan sempat viral karena praktis dan bisa dibuat siapa saja di rumah.
Resep Korean Corndog Ala Devina Hermawan
Bahan adonan:
- 400 gram tepung terigu
- 75 gram gula
- 15 gram garam
- 6 gram baking powder
- 50 gram cornmeal/polenta
- 3 butir telur
- 300 ml susu
Bahan isi:
- 8 sosis besar
- mozzarella
Cara membuat (ringkas):
1. Campurkan bahan kering (tepung terigu, gula, garam, baking powder, cornmeal).
2. Masukkan telur dan susu, aduk hingga membentuk adonan kental.
3. Tusuk sosis dan mozzarella dengan tusuk sate.
4. Celupkan ke adonan, lalu gulingkan ke tepung roti.
5. Goreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan.
6. Sajikan hangat dengan saus favorit.
Hasilnya adalah corndog dengan tekstur renyah di luar, lembut di dalam, serta rasa manis-gurih yang bikin ketagihan.
Korean corndog kini bukan hanya jajanan khas Seoul, tetapi juga ikon kuliner global yang meramaikan tren street food di Indonesia. Perpaduan rasa gurih, manis, dan tekstur renyah-kenyal membuatnya digemari semua kalangan, dari anak muda hingga keluarga. Jika berkunjung ke Seoul, sempatkan mampir ke kawasan kuliner populer seperti Myeongdong atau Hongdae untuk merasakan sensasi corndog langsung di tempat asalnya. Namun jika belum sempat ke Korea, membuatnya sendiri di rumah dengan resep ala Devina Hermawan bisa jadi pilihan seru untuk menikmati atmosfer khas jalanan Korea Selatan.
Comments
Post a Comment