
Stok Beras Nasional Diproyeksikan Aman Hingga Akhir 2025
Badan Pangan Nasional (NFA) menyatakan bahwa ketersediaan beras di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir masih cukup stabil. Meski harga beras premium di pasaran terus meningkat, NFA memastikan bahwa kebutuhan beras nasional akan tercukupi hingga akhir tahun 2025.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa berdasarkan proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, produksi beras sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 31,37 juta ton. Sementara konsumsi masyarakat hanya sebesar 30,97 juta ton. Dengan tambahan stok awal tahun sebesar 8,4 juta ton dan impor khusus sebanyak 532 ribu ton, total ketersediaan beras mencapai 40,31 juta ton. Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa surplus beras pada akhir tahun 2025 diperkirakan sebesar 9,33 juta ton.
Meski angka ini menunjukkan kondisi yang baik, Arief mengingatkan bahwa proyeksi tersebut masih sangat bergantung pada capaian produksi hingga Desember mendatang. Untuk itu, pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui perbaikan saluran irigasi dan infrastruktur pertanian.
“Jika kita menanam 1 juta hektare setiap bulan, produksi bisa mencapai 2,5 sampai 2,6 juta ton per bulan. Itu adalah target yang sedang kita kejar bersama,” ujarnya.
Selain proyeksi neraca pangan, NFA juga menyusun estimasi produksi beras Januari-Desember 2025 sebesar 33,52 juta ton. Angka ini dihitung dari produksi Januari-September menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 28,22 juta ton, ditambah rata-rata produksi Oktober-Desember dalam tiga tahun terakhir yang mencapai 5,3 juta ton. Jika proyeksi tersebut tercapai, maka produksi beras 2025 hampir mendekati rekor tertinggi dalam delapan tahun terakhir, yakni 33,94 juta ton pada 2018.
Di sisi lain, stok beras Bulog yang berasal dari impor tahun 2024 masih tersisa sekitar 1 juta ton. NFA memastikan bahwa kegiatan impor beras sudah selesai pada tahun lalu, sehingga tidak ada impor tambahan pada tahun 2025. Kualitas beras tersebut terus diperiksa selama proses pengemasan untuk bantuan pangan.
Dengan proyeksi surplus stok yang cukup besar, pemerintah optimistis bahwa kebutuhan beras nasional tetap aman hingga akhir tahun. Namun, NFA tetap menyadari bahwa stabilisasi harga beras premium di pasar harus terus diupayakan melalui operasi pasar, bantuan pangan, dan distribusi yang merata agar masyarakat tidak terbebani.
Harga beras premium di pasaran saat ini masih tinggi. Berdasarkan pantauan, harga beras dengan merek Topi Koki di salah satu swalayan Superindo mencapai Rp 140.790 per 5 kilogram. Sedangkan untuk produk Cantik Manis dibanderol Rp 112.990 per 5 kg. Sementara itu, beras 5 kilogram dengan merek Sumo dijual seharga Rp 99.990 dan beras merek Anak Raja dibanderol Rp 112.990 per 5 kg.
Comments
Post a Comment