
Ringkasan Berita:
- Perayaan Kuliner Legenda Wonosobo akan diadakan pada 21 hingga 23 November 2025.
- Terdapat 20 gerai yang menjual makanan khas Wonosobo yang sudah turun-temurun.
- Festival ini diharapkan menjadi daya tarik wisata kuliner serta mendorong kalangan muda untuk menjaga warisan kuliner khas Wonosobo.
KonekFood, WONOSOBO -Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo tiba-tiba berubah menjadi pasar makanan, malam Sabtu (22/11/2025).
Ribuan warga tampak antusias mengunjungi satu per satu stan yang tersedia sebelum memutuskan pilihan untuk menikmati hidangan yang disajikan.
Mereka sedang menikmati Perayaan Kuliner Legendaris Wonosobo yang diselenggarakan pada 21 hingga 23 November 2025.
Seperti namanya, makanan yang dijual merupakan hidangan khas Wonosobo yang telah lama dikenal dan disajikan dari generasi ke generasi.
Terdapat 20 stan yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat tampak hadir memeriksa satu per satu stan yang tersedia, pada malam Sabtu.
Ditemani oleh panitia, Bupati Afif terlihat berdiskusi dengan para pelaku usaha kuliner dan mencoba beberapa hidangan khas yang disajikan.
Pameran makanan ini diikuti oleh beberapa stand seperti Sayalal Mie Sosis, Mie Ayam Giyo Kalierang, Soto Sapi Khas Wonosobo, Ronde Klangenan Pak Kumis, Brongkos Warung Biru Pojok, Saoto Sapi Kuali Mbah Sumarsono Bumiroso, dan Bubur Kacang Ijo Prapatan Poltas Pak Slamet.
Berikut adalah beberapa variasi penyampaian daftar restoran tersebut: 1. Restoran Asia Wonosobo, Enthog Gobyos, Nasi Goreng Pak Gitu Jepara, Bakso Bang Kabul, Dieng Restaurant, Kupat Tahu Depan SMA 1. 2. Enthog Gobyos, Nasi Goreng Pak Gitu Jepara, Bakso Bang Kabul, Dieng Restaurant, Kupat Tahu Depan SMA 1, serta Restoran Asia Wonosobo. 3. Daftar tempat makan seperti Restoran Asia Wonosobo, Enthog Gobyos, Nasi Goreng Pak Gitu Jepara, Bakso Bang Kabul, Dieng Restaurant, dan Kupat Tahu Depan SMA 1. 4. Enthog Gobyos, Nasi Goreng Pak Gitu Jepara, Bakso Bang Kabul, Dieng Restaurant, Kupat Tahu Depan SMA 1, dan Restoran Asia Wonosobo. 5. Berikut beberapa restoran yang terkenal: Restoran Asia Wonosobo, Enthog Gobyos, Nasi Goreng Pak Gitu Jepara, Bakso Bang Kabul, Dieng Restaurant, serta Kupat Tahu Depan SMA 1.
Terdapat pula Megono Mbah Sastro, Mie Ongklok Mbah Slamet Sumberan, Sate Ayam Kampung Pak Dal, Sate Kambing Sarirasa, serta Sagon Pak Slamet Pasar Induk.
Bupati Afif memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan festival yang dianggap mampu membangkitkan kembali kekayaan kuliner khas Wonosobo ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan khas Wonosobo yang telah ada sejak dulu dan masih tetap terkenal hingga saat ini.
"Pasti ini sangat mendukung sektor pariwisata Kabupaten Wonosobo," katanya, malam Sabtu.
Ia juga mengakui bahwa ia baru mengetahui bahwa jumlah makanan khas legendaris di Wonosobo jauh lebih banyak dari yang pernah ia bayangkan.
Ternyata, di Wonosobo terdapat banyak makanan legendaris, dan tidak semuanya dapat dimasukkan dalam acara ini.
"Harapannya, tahun depan lebih banyak orang yang ikut serta," tambahnya.
Festival ini juga berfungsi sebagai media pendidikan bagi generasi muda agar mereka mengenal, menyukai, dan melanjutkan tradisi kuliner Wonosobo.
"Kegiatan semacam ini sangat efisien dalam mempromosikan pariwisata setempat, khususnya sektor kuliner yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung," tambahnya.
Tarik Wisatawan Penyuka Kuliner
Ketua Panitia Festival Kuliner Legendaris Wonosobo, Agus Supriyadi menyampaikan bahwa wisata kuliner kini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.
Ia menekankan bahwa makanan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari penjelajahan budaya yang harus dilestarikan.
Ia menyampaikan, festival tahun ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menikmati hidangan, tetapi juga merayakan keragaman cita rasa, kisah, dan tradisi dari pelaku UMKM, restoran, hingga komunitas penggemar kuliner.
Ada 20 stan yang dipilih untuk mewakili hidangan-hidangan ikonik di Wonosobo.
Melalui festival ini, generasi muda dapat mengenal dan menyukai masakan legendaris Wonosobo, sekaligus menjaganya sebagai bagian dari warisan budaya setempat.
"Alhamdulillah, hingga hari ketiga ini masih ramai, pagi, siang, dan malam."
"Hari ini, hari terakhir, banyak orang memanfaatkannya untuk merekam akhir pekan," katanya, Minggu (23/11/2025).
Baik pihak pemerintah daerah maupun panitia berharap, Festival Kuliner Legend mampu menjadi acara tahunan yang mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, serta memberikan kesempatan lebih besar bagi pelaku kuliner setempat.
"Masakan ini harus dijaga sebagai kekayaan Wonosobo, sekaligus diperkenalkan kepada generasi muda agar tidak hilang tergerus waktu," ujar Agus.(*)
Comments
Post a Comment