
KonekFoodJelajah kuliner bukan hanya tentang mencari rasa—ini merupakan cara lain untuk memahami sebuah kota, merasakan semangat kehidupannya, serta melihat kembali kehangatan masa lalu yang tersembunyi dalam aroma, rempah, dan kesederhanaan.
Cirebon, kota kecil yang terletak di pesisir Jawa Barat, merupakan salah satu lokasi di mana kenangan, sejarah, dan cita rasa bersatu menciptakan kesan yang sulit dilupakan.
Banyak orang berkunjung ke kota ini, namun tidak semua benar-benar mengenalnya secara mendalam. Hanya mereka yang bersedia berjalan perlahan, masuk ke desa-desa, berbicara dengan penduduk setempat, dan mencoba setiap hidangan lokal yang tetap sama sejak generasi dahulu yang mampu merasakan keaslian kota tersebut.
Di channel YouTube Rumah Canda Melki, perjalanan kuliner di Cirebon PART 2—mulai dari sarapan pedesaan hingga makanan legendaris yang telah turun-temurun, menunjukkan betapa beragamnya selera dan budaya daerah tersebut.
Setiap sudut menyimpan kisah, setiap piring mengandung kebiasaan, dan setiap gigitan membawa perasaan kampung halaman meski kita tidak berasal dari sana.
Berikut rangkaian pengalaman kuliner yang patut dicoba ketika berada di Cirebon—dikumpulkan dari perjalanan Melki yang penuh warna, tawa, dan kebahagiaan.
1. Lawang Rasa – Sarapan Tradisional yang Menghangatkan Jiwa
Perjalanan dimulai dari Desa Alam Manis, sebuah desa dengan nuansa pedesaan yang membuat rasa kampung halaman meskipun sebenarnya ini merupakan area penginapan bertema.
Kondisinya tenang, tanahnya bersih, penduduknya ramah, dan makanannya... luar biasa.
Melki memulai hari dengan mencari saran dari penduduk, akhirnya tiba di Lawang Rasa, sebuah rumah makan tradisional yang menyajikan masakan sederhana namun sangat menggugah perasaan.
Desa ini tampaknya menyambut setiap orang yang datang sebagai "warga baru", lengkap dengan lelucon tentang KTP desa dan sikap ramah yang mengingatkan pada kampung halaman.
Lingkungan ini yang membuat sebuah piring sarapan terasa jauh lebih luar biasa dibanding sekadar makanan pagi.
2. Ayam Goreng Bahagia 71 – Tradisional Sejak 1946, Mitos yang Tak Pernah Hilang
Tidak jauh dari desa, terdapat sebuah kuliner yang menjadi legenda: Ayam Goreng Bahagia 71, yang telah berdiri sejak tahun 1946 dan kini dijalankan oleh generasi keempat.
Keunikan dari ayam kampung ini adalah menggunakan bumbu tradisional dengan cara memasak yang masih memakai kayu bakar di atas tungku.
Saat melihat ratusan ayam yang digoreng di dalam tungku besar, aroma kayu bakar langsung menggugah selera makan.
Melki memilih satu ekor utuh yang tidak dipotong, disajikan bersama bawang goreng dan sambal khas—sambal goreng serta sambal dadak yang telah digoreng terlebih dahulu.
Dagingnya lembut dan berair, kulitnya renyah, sambalnya sangat pedas, dan satu ekor ayam terasa ringan bagi penggemar ayam.
Bahkan isi hati-ampela yang dikemas di dalamnya menjadi kejutan kecil yang memperkaya cita rasa. Tidak heran, tempat ini selalu penuh dari pagi hingga sore.
3. Minuman dan Makanan Khas Pasar Tenongan – Rasa Tradisional yang Segar
Di desa, Melki menemukan pedagang jamu yang menjajakan beras kencur dingin, lengkap dengan camilan pasar seperti "tenongan". Menu pada hari itu adalah gemblong gula merah dan samosa tahu.
Segarnya minuman tradisional yang mengurangi rasa pedas dari ayam goreng, bersama camilan manis dan gurih, menciptakan sensasi khas desa yang sempurna.
Tempat ini diurus oleh penduduk setempat, menciptakan suasana yang hangat dan tidak ditemukan di kota besar.
4. Empal Gentong Asli Gentong – Kaldu Kaya Rasa yang Menggugah Selera
Tidak lengkap berkunjung ke Cirebon tanpa mencoba empal gentong, salah satu makanan khas utama kota tersebut.
Di desa seberang, Melki menemukan empal gentong yang benar-benar dimasak menggunakan gentong tanah liat, menghasilkan kuah santan kental dengan aroma rempah yang khas.
Khasnya, bukan menggunakan bubuk cabai, empal gentong di sini disajikan dengan sambal hijau segar, menciptakan rasa pedas yang menyegarkan di lidah.
Dagingnya empuk, porsinya banyak, dan kaldu yang terlalu banyak setelah Melki meminta tambahan kaldu.
Makan empal gentong yang hangat disajikan bersama minuman dingin menghasilkan perpaduan rasa yang sangat menggugah selera.
5. Masjid Sang Cipta Rasa – Jejak Sejarah yang Menjadi Dasar Perjalanan
Sebelum melanjutkan makan, kunjungi sejenak Masjid Sang Cipta Rasa, sebuah masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1498 berdasarkan inisiatif Sunan Gunung Jati bersama Wali Sanga, untuk merasakan sisi budaya Cirebon.
Masjid ini menjadi saksi perjalanan spiritual dan budaya masyarakat Cirebon selama berabad-abad.
Meski bukan merupakan makanan, kehadiran masjid ini memperkaya pengalaman perjalanan, mengingatkan bahwa setiap kota tidak hanya terkait dengan kuliner, tetapi juga dengan akar sejarahnya.
6. Sayur Asem Bu Mas Tini – Masakan Tradisional yang Membawa Kenangan Rumah
Di salah satu desa, Melki menemukan sebuah warung makan yang sederhana namun sangat ramai dikunjungi: Warung Sayur Asem Bu Mas Tini.
Tulisan jelas terpampang: spesialis sayur asem—dan memang, rasanya sangat luar biasa.
Sayur asem segar dengan kuah yang asam dan manis, disajikan dengan sambal dadak yang pedas, ikan teri, lenca, serta lauk rumahan lainnya, membuat hidangan ini terasa seperti masakan ibu sendiri.
Bahkan suasana kantornya bersama para pelanggan, termasuk "Bang Isa yang paling manis", memperkuat kesan hangat di sekitarnya.
Warung ini mungkin masih baru, namun telah menjadi pilihan favorit bagi banyak penduduk setempat.
Cirebon, Kota yang Menunjukkan Bahwa Kebahagiaan Terkadang Hanya Sekedarnya Makanan dan Senyum Penduduk
Perjalanan bersama Rumah Canda Melki mengungkapkan bahwa Cirebon bukan hanya sebuah tempat wisata yang biasa.
Ia merupakan kota yang menggabungkan sejarah, keakraban, dan selera dengan sangat alami.
Mulai dari ayam goreng ikonik hingga sayur asem rumahan, dari empal gentong yang kaya rasa hingga jamu tenongan, semuanya memberikan pengalaman makan yang sangat pribadi dan penuh kenangan.
Di Cirebon, makanan bukan sekadar untuk mengisi perut—tapi lebih dari itu, tentang kembali. Kembali pada rasa, pada kenangan, pada suasana desa yang hangat dan sederhana.
Siapa pun yang merencanakan perjalanan, Cirebon harus masuk dalam daftar tujuan. Karena di kota ini, setiap langkah penuh dengan cerita, setiap suapan membawa kebahagiaan, dan setiap tempat makan menyimpan kisah yang menantikan untuk diceritakan.
Comments
Post a Comment